Minggu, 10 April 2016

kisah semut rang-rang

Kisah Semut Rang-Rang dan Pohon Cengkeh

     Sejak puluhan tahun yang lalu ada sebuah pohon cengkeh yang didalamnya terdapat ratusan bahkan ribuan semut rang-rang. Semut rang-rang membuat sarang dari air liur yang kemudian di tempel pada daun-daun cengkeh. Sehingga membentuk gerombolan yang besarnya hambir sebesar bola voli. Semut rang-rang biasa memakan serangga dan ulat-ulat yang ada di pohon cengkeh. Pohon cengkehpun berterima kasih atas jasa-jasa dari semut rang-rang yang menjaga dirinya terhindar dari serangan hama penyakit. Dengan hilangnya hama itu, poon cengkeh itu mampu menghasilkan bunga dua kali lipat dari pohon cengkeh yang tidak ada sarang semutnya. Dan pada suatu saat petakapun terjadi, pohon cengkeh nan subur itu di olah oleh seorang petani yang srakah dan ambisius. Ia tak mau menyiangi rumpt di sekitar pangkal pohon cengkeh itu. Ia malah menyemprot rumput-rumput tersebut dengan pestisida buatan, yang malah merusak lingkungan secara signifikan. Dengan semprotan pestisida buatan itu seranggga kecil maupun besar yang menjadi makanan semut rang-rang ikut mati. Akibatnya semut rang-rang kesuliitan mencari makan dan harus pergi jauh keluar sarang untuk memenuhi kebutuhan makanya. Tak hanya itu, dampak lainya adalah rusaknya lapisan tanah yang subur, karena unsur hara dan air di dalam tanah ikut tercemar. Yang membuat tanaman cengkeh kurang nutrisi bagi tubuhnya. Pohon cengkeh itupun sering sakit-sakitan. Dan terdapat bercak hitam di daun dan di sekitar batang pohon.

    Hari berganti hari bulan berganti tahun, dan waktu untuk panen cengkeh telah tiba. Semut rang-rang yang merasa dirugikan dan habitatnya terusik membuat siasat untuk mengeroyok petani yang srakah itu di pucuk pohon cengkeh. Petani itu tiba pagi-pagi sekali dan langsung memanjat pohon cengkeh tersebut. Sesampainya di pucuk, belum sempat memetik bunga cengkeh tba-tiba kakinya terasa sakit. Setelah dilihat ternyata seekor semut mengigit jari kakinya. Belum sempat menyingkirkan semut itu, terasa lagi gigitan dilehernya dan ia pun berteriak kesakitan. Dan hanya selang waktu beberapa detik sekujur tubuhnya digigit semut rang-rang. Petani yang serakah itu turun dengan terpontang-panting akibat tak seimbang dan terbentur cabang-cabang pohon cengkeh. Dan iapun lari tungang langgang menuju rumahnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar